Senin, 13 Januari 2014

Cerpen By Nisa BB



Aku dan Mimpiku,Bisa!

           Bunyi alarm yang berasal dari handphoneku terus saja berdering.Rasanya tubuh ini malas untuk dibangkitkan,tetapi hati menolak.Dengan langkah yang tertatih aku menuju kamar mandi,membasuh badanku lalu siap-siap untuk berangkat ke suatu tempat.Dengan niat yang baik,aku mulai menghidupkan mesin motorku lalu membiarkan motor itu melaju bersamaku.Sejujurnya aku memang sedang lelah,baru selesai mengajar,nonstop tanpa istirahat di dua SMA dan satu Universitas.Macam-macam jabatanku,di perguruan tinggi swasta,aku adalah Dosen Psikologis.Di Sekolah Menengah Atas Negeri,aku sebagai guru Matematika dan juga sebagai penasehat di sekolah yang baru didirikan itu.Memberikan bimbingan dan ide-ide untuk mengembangkan sekolah itu menjadi sekolah yang berkualitas,merupakan makananku sehari-hari.Di SMA Swasta,aku mengajar pelajaran Fisika dan Bahasa Jerman.Di SMK Negeri,aku mengajar di bidang Teknik Informasi dan Komunikasi.Lengkap sudah tugas sebagai pengajar.
         Aku berhenti tepat dibawah jembatan.Disana lima orang temanku sudah menunggu.
      “Sorry,aku telambat,” aku memasang wajah bersalah.Aku tahu aku sudah telat 10 menit.
     “Tak apa-apa,ayo kita beraksi sekarang.” Jawab temanku dengan sebuah senyuman.
Kami melangkah pergi meninggalkan jajaran motor kami yang diparkir disana.Ruang pengap dan menggelap menyapa kami.Susahnya minta ampun meyakinkan penghuni tempat ini untuk bekerja sama melakukan perubahan.
     “Kakak yakin adik-adik pasti mau bersekolah lagi kan? kita bisa belajar bareng sambil bekerja.” Aku harus kembali mengeluarkan kata-kata ini.
    “Tak apa,ibu-ibu dan adik-adik sekalian boleh dipikirkan dahulu tawaran kami,kami akan datang lagi besok,terimakasih.”
         Kami beranjak keluar dari rumah mereka yang sebenarnya kurang layak disebut rumah.Begini lah profesi sampingan kami sesudah kami melakoni profesi utama kami.Merayu orang-orang yang tinggal di kolong jembatan agar mau pindah ke tempat yang lebih layak yang telah kami sediakan.Mengajak anak-anak untuk menyambung sekolah lagi,membantu ibu-ibu dan anak-anak mencari uang, dengan cara yang lebih baik,yaitu memberikan keterampilan kepada mereka.Tapi terkadang semuanya dianggap remeh,tawaran kami terkadang diacuhkan.Hanya karena mereka takut,kami tak mampu menjamin hidup mereka apabila mereka bergabung bersama kami.Padahal kami menjalankan tugas ini dengan tulus,tanpa mengharapkan imbalan apa-apa.Kami hanya ingin ikut memajukan bangsa ini.Kami risih melihat pemandangan di kota manapun yang selalu ada pengamen,peminta-minta dan orang yang tidurnya di tempat tak layak.Aku hanya ingin bangsa ini lebih berkualitas dari SDM-nya.
         Kami memberhentikan motor kami,tepat di depan asrama yang kami namai “Asrama Gemilang”.Sebuah asrama tempat tinggal mereka yang tak memiliki rumah dan pekerjaan yang layak,kami bantu disini.Sebenarnya aku tak sendirian mewujudkan mimpi agar kota dan provinsiku semakin baik.Kami pemuda-pemudi yang berjumlah 30 orang telah berjuang hampir sepuluh tahun ini.Tidak hanya merangkul mereka yang tinggal di kolong jembatan,tetapi pengamen,pengemis,anak jalanan,semuanya telah bergabung disini.Awalnya untuk bisa mencapai titik ini,kami hanyalah berjuang sendiri,namun lama-kelamaan,pemerintah kota ikut membantu kami.Yang dahulunya untuk perihal pendidikan,kami yang mengajar.Sekarang anak-anak itu sudah bisa bersekolah di sekolah umum,sama seperti anak-anak yang lain.Bahkan sampai SMA dan Perguruan Tinggi.Walaupun dana yang diseluncurkan pemerintah tak banyak,tapi kami bersyukur karena bantuan dari masyarakat tak pernah henti.
         Aktivitas disini sederhana.Pagi mereka harus bersekolah,dan setelah pulang sekolah mereka boleh bekerja sampai sore hari.Namun,bukan lagi bekerja sebagai pengamen,pemulung,atau pengemis.Tetapi pekerjaan yang lebih baik,yaitu berjualan keliling,tukang cuci piring,tukang semir sepatu,dsb.Sementara ibu-ibu disini lebih fokus pada keteramilan,yaitu memasak,menjahit,menyulam,membuat kerajinan dan segala sesuatu yang dapat menghasilkan uang.Di samping asrama,kami memiliki galeri yang isinya berbagai kerajinan dari anak-anak dan ibu-ibu untuk dijual.Bagi mereka yang tak memiliki rumah,juga dapat tinggal disini.Kalaupun tak mau,yang terpenting mereka harus memiliki tempat huni yang layak.Jika mereka tetap bersikeras untuk tinggal di kolong jembatan.Maka dengan terpaksa kami harus tetap menahan mereka untuk tetap tinggal disini.Kami hanya tak mau mereka terjebak dalam kerasnya kehidupan di jalanan. Kami hanya mengajarkan tentang cinta dan kasih sayang,bahwasannya mereka juga pantas untuk mendapatkannya.Kami yakin hidup mereka akan jauh lebih baik.Buktinya beberapa orang telah berhasil menjadi sarjana dengan profesi yang hebat.Mereka yang sudah berkuliah,memang tak tinggal disini lagi.Tapi mereka tetap sesekali ke sini,tidak sekadar untuk bersilahturrahim,tetapi juga ikut membantu.Maka,tak heran aku begitu bersemangat melakoni aktivitas ini.Karena sesuai dengan bukti mereka telah menjadi manusia yang lebih beradab dan berkualitas.Aku percaya itu.
      Sabtu yang menyehatkan.Selain beberapa pekerjaan itu,aku juga memiliki profesi lain yang tak kalah menantang.Dari sabtu pagi hingga sabtu malam,aku adalah seorang psikolog di salah satu panti rehabilitasi narkoba di kotaku.Tugasku ialah mengecek kesehatan mereka dan sejauh mana perkembangan psikologis mereka yang selalu aku harapkan akan terus membaik.Tak mudah berinteraksi dengan jiwa-jiwa yang hampir frustasi,tapi aku selalu melakoninya dengan senyuman.
      Di hari minggu,juga bukan hari untuk beristirahat tetapi untuk jalan-jalan.Eitss…,bukan sekadar jalan-jalan.Aku bersama rombongan teman-temanku pecinta alam,akan berkunjung setiap minggunya ke pantai-pantai dan sungai-sungai.Sambilannya untuk rekreasi,tetapi tujuan utamanya ialah memungut sampah-sampah yang berserakan disana.Memberikan sosialisasi kepada pengunjung agar mencintai lingkungan,tidak buang sampah sembarangan.Kami memberikan poster-poster gerakkan kepedulian terhadap alam.Akan jauh lebih nikmat jika tempat rekreasi itu bersih.Tidak hanya memberikan manfaat kesenangan hati,tetapi juga kesehatan fisik.
      Begitulah perjalanan hidupku yang dulunya mimpi sekarang perlahan-lahan menjadi kenyataan.Mimpi yang dengan susah payah kuraih.Dengan usaha dan doa pastinya.Tetapi aku yakin aku bisa,dan Allah mendengarnya.Hanya tinggal beberapa lagi mimpi yang belum aku capai sepenuhnya.Program penuntasan anak jalanan itu,masih harus terus berlanjut dan menjalar hingga ke seluruh pejuru Indonesia.Aku yakin itu,suatu saat mimpiku dan mimpi teman-temanku untuk menjadikan bangsa Indonesia lebih bertawakal,maju,bersih,cerdas,dan terampil akan terwujud.Oh ya,sebenarnya ada dua hal lagi yang akan aku lakukan.Aku mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan studi S2 di University of OXFORD,United Kingdom  sekaligus diminta menjadi pengajar di salah satu Junior High School.Tapi,entah kapan aku memiliki waktu untuk menetap sementara disana.Rasanya berat untuk melepas sementara profesi-profesiku disini.Aku belum menentukan,kapan aku akan berangkat kesana.Tetapi yang jelas,aku tetap akan kesana.Mungkin sebentar lagi atau beberapa tahun lagi,menunggu hingga tugasku disini terselesaikan satu per satu.Mimpi yang indah!








Tidak ada komentar:

Posting Komentar